Indonesia di kenal dunia dengan “Negeri Swasembada Pangan”. Tapi itu dulu, bukan sekarang ini. Berlimpahnya kekayaan negeri ini tak terhitung. Banyak sawah dan kebun yang tumbuh subur. Sekarang ini mungkin sudah jadi perumahan/perkantoran atau jadi lapangan golf, kalo perumahan mungkin faedahnya untuk masyarakat banyak, tapi banyaknya lapangan golf atau lapangan olah raga yang hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang-orang yang berduit manfaatnya hanya sedikit untuk masyarakat.Sekarang ini berlimpahnya kekayaan alam negeri ini banyak dikuasai oleh para pejabat atau orang-orang yang berkuasa dan berduit. Apalagi sejak bergulirnya REFORMASI yang banyak disalah artikan untuk kepentingan pribadi atau golongan. Lebih-lebih sejak otonomi daerah, mereka menjadi raja-raja kecil. Korupsi menjadi lahan mereka.
Tumbuh suburnya para koruptor negeri ini semakin bertambah.
Ohhh negeri kuyang tercinta, kenapa kacau balaunya engkau. Para Petinggi ini tak berani mengambil tindakan tegas, hanya tebang pilih yang mereka lakukan.
Apakah jiwa kepemimpinan dan Keadilanmu hanya motto belaka.
TEGAS, BERANTAS, TUMPAS SAMPAI KE AKARNYA, itulah yang kami inginkan untuk membangun bangsa ini kembali.
Tumbuh suburnya para koruptor negeri ini semakin bertambah.
Ohhh negeri kuyang tercinta, kenapa kacau balaunya engkau. Para Petinggi ini tak berani mengambil tindakan tegas, hanya tebang pilih yang mereka lakukan.
Apakah jiwa kepemimpinan dan Keadilanmu hanya motto belaka.
TEGAS, BERANTAS, TUMPAS SAMPAI KE AKARNYA, itulah yang kami inginkan untuk membangun bangsa ini kembali.