widget animasi

translate

Tragedi Jakarta 1998

Aku tulis sajak ini di bulan gelap Raja-raja
Bangkai-bangkai tergeletak lengket di aspal jalan
Amarah merajalela tanpa alamat
Ketakutan muncul dari sampah kehidupan
Pikiran kusut membentur simpul-simpul sejarah


Oh..zaman edan
Oh..malam kelam pikiran insan


Koyak-moyak sudah,..keteduhan tenda kepercayaan
Kitab undang-undang tergeletak di selokan
Kepastian hidup,..terhuyung-huyung didalam comberan


Oh..tatawarna fatamorgana kekuasaan
Oh..sihir berkilauan dari mahkota Raja-raja


Sejak dari zaman Ibtahim dan Musa,
Alloh selalu mengingatkan,..
bahwa hukum harus lebih tinggi dari keinginan para Politisi,Raja-raja dan Tentara
Oh..kebingungan yang muncul dari kabut ketakutan
Oh..rasa putus asa yang terbentur sangkur


Berhentilah mencari ratu adil..
Ratu adil itu tidak ada..
Ratu adil itu tipu daya..
Apa yang harus kita tegakkan bersama adalah,..'hukum adil'
Hukum adil adalah bintang pedoman didalam prahara
Bau anyir darah yang kini memenuhi udara,..
menjadi saksi yang akan berkata:


Apabila Pemerintah sudah menjarah Daulat Rakyat,
Apabila Aparat Keamanan sudah menjarah Keamanan,
Apabila Cukong-cukong sudah menjarah ekonomi bangsa..
maka, rakyat akan mencontoh penguasa lalu menjadi penjarah di pasar dan jalan raya
Wahai para penguasa dunia yang fana
Wahai para jiwa yang tergelusir tahta
Apakah masih akan buta dan tuli didalam hati?
Apakah masih akan menipu diri sendiri?


Apabila saran dan akal sehat kamu remehkan,
berarti pintu pikiran-pikiran kalap yang akan muncul dari sudut-sudut gelap telah kamu bukakan


Cadar kabut duka cita menutup wajah ibu pertiwi
Air mata mengalir..


*sajak bulan Mei 1998 di Indonesia
 dipersembahkan kepada para pahlawan TriSakti
 yang gugur di medan Reformasi