widget animasi

translate

Dapatkah Manusia Melihat Jin?

Banyak orang yang memberi kesaksian telah melihat wujud-wujud makhluk halus yang sangat menyeramkan. Benarkah seperti itu?

Seperti semilir angin yang bertiup, alam gaib memiliki getaran elektromagnetis yang bisa kita rasakan tetapi sulit membuktikannya secara nyata. Jin merupakan salah satu jenis makhluk halus dari alam gaib. Keyakinan kita akan keberadaannya terkadang melebihi kepercayaan kita kepada penciptanya sendiri. Ironisnya, hingga kini orang masih simpang siur memahami keberadaannya. Apakah jin itu? Bagaimana sosoknya? Dimana mereka tinggal? Dan yang paling ditanyakan, dapatkah manusia melihat jin?
Nurani saya menjawab, "jangankan melihat, menikahinya pun bisa".

Banyak saksi hidup memberi pengakuan pernah atau bisa melihat jin. Seandainya kesaksian itu benar, yakinkah yang mereka lihat itu jin adanya?. Bagi orang awam sulit membedakan mana jin, mana iblis dan syetan, padahal satu dengan yang lain sesungguhnya sangat berbeda baik sosoknya, kebiasaannya maupun jangkauan kekuasaannya. Iblis dan syetan pada hakekatnya adalah jin, sebaliknya, jin belum tentu iblis atau syetan.

Jin dalam konteks islam adalah sejenis makhluk hidup yang bersifat gaib yang diciptakan oleh Alloh SWT dari api. Sebagaimana halnya dengan jasad manusia, Tuhan menciptakan api menjadi bentuk tubuh, kemudian ditiupkan kepadanya ruh agar dia menjadi makhluk yang cerdas, berakal dan memiliki kebebasan memilih. Persis ketika Tuhan mencipta Adam dari tanah. Namun sesuai dengan sifatnya jin sangat lentur dan mudah bergerak hingga meleihi kecepatan cahaya. Jin juga, seperti halnya iblis dan syetan mempunyai kemampuan merubah diri dari bentuk asli ke berbagai bentuk. Dalam proses evolusinya jin memperoleh keturunan yang berkembang menjadi iblis. Akan halnya syetan, ia adalah generasi pertama dari iblis hasil perkawinannya dengan jin pengikutnya. Berbeda dengan iblis dan syetan yang selamanya ingkar kepada Tuhan, maka jin atas rahmatNya masih diberi hidayah sehingga dikalangan manusia dikenal adanya jin muslim dan jin kafir. Tidak seperti halnya manusia, dalam satu golongan terdapat banyak aliran.

Ada persepsi keliru di kalangan manusia dalam menggambarkan sosok jin, yakni menakutkan dengan bentuk wajah tidak karuan, tinggi besar dsb. Saya akan memberikan sedikit keterangan rinci gambaran visual sosok dan bentuk jin. Yang benar dalam banyak hal bentuk sosok jin tidak jauh berbeda dengan bentuk fisik manusia. Perawakan jin sedikit lebih pendek dari manusia dengan kepala lebih besar dibandingkan dengan tubuhnya. Matanya memanjang ke arah dahi, ada pula yang ke atas, bentuknya lebih lebar dan besar seperti mata rusa. Warna bola matanya bermacam-macam. Ada yang kuning, hitam dan coklat tua. Diantara kita mungkin ada yang pernah melihat wujud atau mendengar bola mata yang berwarna merah yang biasanya menyorot tajam, itu hanyalah merupakan kekuatan jin dalam menciptakan pengaruh pada dirinya ketika mereka menunjukkan kebencian dan amarahnya. Telinga jin runcing mirip telinga kuda atau kucing, hidungnya pesek serta berambut tebal dan kasar. Di kalangan jin wanita, biasanya memanjangkan rambutnya hingga terseret di tanah. Tangan dan kakinya lebih panjang dari ukuran tubuhnya serta memiliki kuku-kuku panjang dan runcing. Warna kulit jin gelap seperti kerbau. Seperti halnya manusia, mereka berpakaian, bernafas, buang air, berkeluarga hingga mempunyai keturunan. Usia remajanya berkisar umur 150 tahun. Mereka mampu mencapai usia hingga 6000 tahun. Itu sebabnya kenapa saya lebih menyukai berambut panjang dan tampak kelihatan awet muda hingga saat ini, mungkin ini akibat pengaruh atau efek samping keseringan bergaul dengan bangsa jin.

Gambar. Illustrasi Jin

Jin yang populasinya jauh melebihi jumlah manusia semenjak Adam hingga kini, berada di semua tempat di dunia baik di daratan maupun lautan. Mereka menghuni dan mendirikan sebagian kota-kota serta pusat pemerintahannya di atas air, bahkan bagian-bagian kedalaman samudera, sungai-sungai, padang pasir yang luas, tempat-tempat terpencil seperti gunung, goa dan hutan-hutan. Sebagian dari mereka tinggal di lingkungan sekitar kita. Setiap manusia bahkan disertai jin kemanapun kita pergi, jin tersebut dinamakan jin Qarin atau jin pendamping. Menurut keterangan Abdullah bin Mas'ud, Rosululloh SAW bersabda : "Tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak di tunjuk untuknya jin Qarin".

Pada prinsipnya jin atau makhluk gaib pada umumnya, sesuai dengan sifatnya tidak bisa dilihat oleh manusia. Sejalan dengan firman Alloh SWT, "Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka" (Qs A'raf : 27)
Imam Asy-Syaukani mengatakan : "Pengertian ayat tersebut bukan berarti kita tidak bisa melihatnya untuk selamanya. Tak terlihatnya mereka oleh pandangan kita saat mereka melihat kita, sama sekali tidak mengharuskan ketidakmungkinan syetan atau jin untuk dilihat". Kebanyakan ahli tafsir sependapat, bahwa jin, syetan dan iblis tidak bisa dilihat dalam bentuk aslinya kecuali dalam bentuknya yang lain, seperti berwujud hewan, dedemit, hantu, tuyul bahkan bisa merubah seperti perwujudan manusia dengan sempurna. Ini merupakan perwujudan jin dalam bentuk lain.
Lalu bagaimana dengan kesaksian banyak orang yang telah melihat dan mengaku pernah berdialog dengan tokoh-tokoh dan arwah-arwah dari orang yang sudah meninggal? Dengan demikian mereka sesungguhnya adalah jin Qarin yang meniru tabiat dan perilaku orang yang didampinginya semasa hidup. Oleh karena itu, sejak manusia berada dalam kandungan, jin Qarin sudah ada mendampingi sampai manusia itu mati. Tidak heran jika jin Qarin mampu meniru segala sifat, perilaku dan suara orang yang didampinginya.

Perwujudan jin dalam bentuk yang lain bisa dilihat melalui berbagai cara :
1. Jin menampakkan dalam bentuknya yang lain sesuai kehendaknya sendiri
2. Dalam keadaan sihir atau pengaruh sihir
3. Jin akan menunjukan diri atas kehendaknya sendiri. Jika jin tidak berkehendak, dia tidak akan pernah menunjukkan dirinya
4. Kondisi-kondisi tertentu jika memenuhi syarat-syarat melihat jin

Lantas bagaimana proses kejadiannya sehingga jin dapat dilihat? Hal ini sudah merupakan ketentuan Tuhan dalam memperlihatkan segala kekuasaanNya.