widget animasi

translate

Dapatkah Manusia Melihat Jin?

Banyak orang yang memberi kesaksian telah melihat wujud-wujud makhluk halus yang sangat menyeramkan. Benarkah seperti itu?

Seperti semilir angin yang bertiup, alam gaib memiliki getaran elektromagnetis yang bisa kita rasakan tetapi sulit membuktikannya secara nyata. Jin merupakan salah satu jenis makhluk halus dari alam gaib. Keyakinan kita akan keberadaannya terkadang melebihi kepercayaan kita kepada penciptanya sendiri. Ironisnya, hingga kini orang masih simpang siur memahami keberadaannya. Apakah jin itu? Bagaimana sosoknya? Dimana mereka tinggal? Dan yang paling ditanyakan, dapatkah manusia melihat jin?
Nurani saya menjawab, "jangankan melihat, menikahinya pun bisa".

Banyak saksi hidup memberi pengakuan pernah atau bisa melihat jin. Seandainya kesaksian itu benar, yakinkah yang mereka lihat itu jin adanya?. Bagi orang awam sulit membedakan mana jin, mana iblis dan syetan, padahal satu dengan yang lain sesungguhnya sangat berbeda baik sosoknya, kebiasaannya maupun jangkauan kekuasaannya. Iblis dan syetan pada hakekatnya adalah jin, sebaliknya, jin belum tentu iblis atau syetan.

Jin dalam konteks islam adalah sejenis makhluk hidup yang bersifat gaib yang diciptakan oleh Alloh SWT dari api. Sebagaimana halnya dengan jasad manusia, Tuhan menciptakan api menjadi bentuk tubuh, kemudian ditiupkan kepadanya ruh agar dia menjadi makhluk yang cerdas, berakal dan memiliki kebebasan memilih. Persis ketika Tuhan mencipta Adam dari tanah. Namun sesuai dengan sifatnya jin sangat lentur dan mudah bergerak hingga meleihi kecepatan cahaya. Jin juga, seperti halnya iblis dan syetan mempunyai kemampuan merubah diri dari bentuk asli ke berbagai bentuk. Dalam proses evolusinya jin memperoleh keturunan yang berkembang menjadi iblis. Akan halnya syetan, ia adalah generasi pertama dari iblis hasil perkawinannya dengan jin pengikutnya. Berbeda dengan iblis dan syetan yang selamanya ingkar kepada Tuhan, maka jin atas rahmatNya masih diberi hidayah sehingga dikalangan manusia dikenal adanya jin muslim dan jin kafir. Tidak seperti halnya manusia, dalam satu golongan terdapat banyak aliran.

Ada persepsi keliru di kalangan manusia dalam menggambarkan sosok jin, yakni menakutkan dengan bentuk wajah tidak karuan, tinggi besar dsb. Saya akan memberikan sedikit keterangan rinci gambaran visual sosok dan bentuk jin. Yang benar dalam banyak hal bentuk sosok jin tidak jauh berbeda dengan bentuk fisik manusia. Perawakan jin sedikit lebih pendek dari manusia dengan kepala lebih besar dibandingkan dengan tubuhnya. Matanya memanjang ke arah dahi, ada pula yang ke atas, bentuknya lebih lebar dan besar seperti mata rusa. Warna bola matanya bermacam-macam. Ada yang kuning, hitam dan coklat tua. Diantara kita mungkin ada yang pernah melihat wujud atau mendengar bola mata yang berwarna merah yang biasanya menyorot tajam, itu hanyalah merupakan kekuatan jin dalam menciptakan pengaruh pada dirinya ketika mereka menunjukkan kebencian dan amarahnya. Telinga jin runcing mirip telinga kuda atau kucing, hidungnya pesek serta berambut tebal dan kasar. Di kalangan jin wanita, biasanya memanjangkan rambutnya hingga terseret di tanah. Tangan dan kakinya lebih panjang dari ukuran tubuhnya serta memiliki kuku-kuku panjang dan runcing. Warna kulit jin gelap seperti kerbau. Seperti halnya manusia, mereka berpakaian, bernafas, buang air, berkeluarga hingga mempunyai keturunan. Usia remajanya berkisar umur 150 tahun. Mereka mampu mencapai usia hingga 6000 tahun. Itu sebabnya kenapa saya lebih menyukai berambut panjang dan tampak kelihatan awet muda hingga saat ini, mungkin ini akibat pengaruh atau efek samping keseringan bergaul dengan bangsa jin.

Gambar. Illustrasi Jin

Jin yang populasinya jauh melebihi jumlah manusia semenjak Adam hingga kini, berada di semua tempat di dunia baik di daratan maupun lautan. Mereka menghuni dan mendirikan sebagian kota-kota serta pusat pemerintahannya di atas air, bahkan bagian-bagian kedalaman samudera, sungai-sungai, padang pasir yang luas, tempat-tempat terpencil seperti gunung, goa dan hutan-hutan. Sebagian dari mereka tinggal di lingkungan sekitar kita. Setiap manusia bahkan disertai jin kemanapun kita pergi, jin tersebut dinamakan jin Qarin atau jin pendamping. Menurut keterangan Abdullah bin Mas'ud, Rosululloh SAW bersabda : "Tidak ada seorangpun diantara kalian yang tidak di tunjuk untuknya jin Qarin".

Pada prinsipnya jin atau makhluk gaib pada umumnya, sesuai dengan sifatnya tidak bisa dilihat oleh manusia. Sejalan dengan firman Alloh SWT, "Sesungguhnya dia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari tempat yang kamu tidak dapat melihat mereka" (Qs A'raf : 27)
Imam Asy-Syaukani mengatakan : "Pengertian ayat tersebut bukan berarti kita tidak bisa melihatnya untuk selamanya. Tak terlihatnya mereka oleh pandangan kita saat mereka melihat kita, sama sekali tidak mengharuskan ketidakmungkinan syetan atau jin untuk dilihat". Kebanyakan ahli tafsir sependapat, bahwa jin, syetan dan iblis tidak bisa dilihat dalam bentuk aslinya kecuali dalam bentuknya yang lain, seperti berwujud hewan, dedemit, hantu, tuyul bahkan bisa merubah seperti perwujudan manusia dengan sempurna. Ini merupakan perwujudan jin dalam bentuk lain.
Lalu bagaimana dengan kesaksian banyak orang yang telah melihat dan mengaku pernah berdialog dengan tokoh-tokoh dan arwah-arwah dari orang yang sudah meninggal? Dengan demikian mereka sesungguhnya adalah jin Qarin yang meniru tabiat dan perilaku orang yang didampinginya semasa hidup. Oleh karena itu, sejak manusia berada dalam kandungan, jin Qarin sudah ada mendampingi sampai manusia itu mati. Tidak heran jika jin Qarin mampu meniru segala sifat, perilaku dan suara orang yang didampinginya.

Perwujudan jin dalam bentuk yang lain bisa dilihat melalui berbagai cara :
1. Jin menampakkan dalam bentuknya yang lain sesuai kehendaknya sendiri
2. Dalam keadaan sihir atau pengaruh sihir
3. Jin akan menunjukan diri atas kehendaknya sendiri. Jika jin tidak berkehendak, dia tidak akan pernah menunjukkan dirinya
4. Kondisi-kondisi tertentu jika memenuhi syarat-syarat melihat jin

Lantas bagaimana proses kejadiannya sehingga jin dapat dilihat? Hal ini sudah merupakan ketentuan Tuhan dalam memperlihatkan segala kekuasaanNya.

Siapa Iwan Fals Itu...?

Belum lengkap rasanya bila tidak mengenang sedikit masa lalu Iwan fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto ini. Sejak memulai karirnya sebagai penyanyi pada tahun 70-an, Iwan Fals dikenal sangat kritis. Bermula dari mengamen di jalanan, dia sudah mampu membuat lagu sendiri. Kemudian Iwan Fals mencoba menembus perusahaan rekaman dan mencetak album pertamanya pada tahun 1979.

Mungkin karena masalah ekonomi sulit yang berkepanjangan, masyarakat merasa akrab dengan lirik-lirik yang dibuatnya. Kritikannya dilontarkan dengan sangat keras. dari itulah Iwan Fals sering terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian gara-gara kritikannya. Iwan Fals selalu mengenang kisah masa-masa dimana dia selalu digiring ke kantor polisi saat saya kunjungi di kediamannya beberapa tahun yang lalu.


Berikut ini adalah salah satu lirik lagu Iwan Fals yang saya kutip pada tahun lalu, dimana lagu ini tidak dirilis  dalam album Iwan Fals. Perusahaan rekaman menolak lagu ini karena dianggap liriknya terlalu keras untuk di publikasikan, kemungkinan studio takut jika perusahaannya ikut-ikutan di brendel oleh pemerintahan orde baru pada masa itu. Lagu ini temponya sedang, iramanya sedikit ceria. Untuk mendengarkan lagunya, silahkan cari di koleksi youtube saya yang ada di halaman bawah. Sebelumnya, posisi tv dan radio diatas harus keadaan off, biar suaranya tidak simpang siur.


Oh..Indonesia
iwan fals

Sebentar lagi PEMILU
Orang - orang masuk ke kotak suara
Untuk mencari pemimpin baru
Untuk mendapatkan gairah baru

Sebentar lagi PEMILU
Sedangkan aku masih ragu
Untuk mencoblos salah satu
Karena penguasa menginginkan status Quo

Sebelum PEMILU
Orang - orang sudah pada ribut
Politisi, polisi dan tentara kalang kabut
Penguasa, pengusaha dan semua pasang kuda - kuda
Sementara gossip yang beredar
SOEHARTO adalah BOS MAFIA

Gerombolan mahasiswa, penganggur dan buruh menjadi massa
Bergelombang – gelombang menginginkan perubahan
Para cendekiawan memuntahkan peluru dari mulutnya
Sementara aku dan istriku hampir setiap hari bersenggama

Empat periode Soeharto jadi presiden
Lebih hebat dari Marcos menyaingi Fidel Castro
Orang ingin presiden ganti
Tapi orang juga mau Soeharto terus
Orang sudah bosan, tapi orang juga bingung cari pengganti

Lantas aku berpikir kalau Soeharto MATI
Apa jadinya REPUBLIK atau KERAJAAN ini?
Pasti orang berkelahi untuk menjadi pengganti
Lebih baik SOEHARTO dijadikan MUMMY dan didudukan di kursi

Oh Indonesia dalam pembangunan ekonomi
Oh Indonesia TANAH AIR PARA FAMILY
Sementara banyak rakyatnya menjadi kuli di negeri sendiri

Oh Indonesia dalam pembangunan keadilan
Oh Indonesia TANAH AIR PARA HARTAWAN
Sementara banyak rakyatnya menjadi korban anjing piaraan

Oh Indonesia dalam pembangunan kerohanian
Oh Indonesia TANAH AIR PARA KORUPTOR
Sementara banyak rakyatnya hidup di tempat yang kotor

Oh Indonesia dalam pembangunan keamanan
Oh Indonesia TANAH AIR PARA JAGOAN
Sementara banyak rakyatnya dirampok, diperkosa dan disingkirkan

Oh Indonesia dalam pembangunan pendidikan
Oh Indonesia TANAH AIR PARA PENJIPLAK
Sementara banyak rakyatnya dicekoki tukang tipu di televisi


Jeritan dan Nyanyian hatinya mungkin tak akan pernah berhenti selagi ia melihat ketidakadilan dan penindasan hidup bagi rakyat kaum bawah. Segala pembelaan hingga caci maki ia lantangkan dengan jujur melalui syair-syair lagu. Tak salah bila ia dianggap pahlawan oleh para penggemarnya, terutama kaum wong cilik.
Penindasan hidup, kematian, kesengsaraan, politik, hingga cinta ia balut dengan manis walau terkadang terselip sumpah serapah dan makian yang terlepas diantara kejujuran hidup yang ia gambarkan melalui lagunya.

Legenda hidup ini memang terkenal dekat dengan banyak kalangan. Kaum menengah dan atas pun menganggapnya sebagai pembawa suara hati rakyat yang jujur akan keadaan sosial serta persoalan-persoalan hidup yang terkadang membuat ia menangis dan merenung. Segala resiko dan konsekuensi berani ia ambil walaupun terkadang membuatnya kecewa. Namun, justru dengan keberaniannya itulah ia menjadi magnet kuat bagi kebanyakan orang yang merasa terwakili oleh kejujuran dan keberaniannya meneriakkan persoalan-persoalan yang sering membakar emosi masyarakat.

Hanya sebuah kata kesederhanaan yang pantas diberikan pada Iwan Fals. Kesederhanaan dalam menjalani hidup, kesederhanaan dalam berekspresi, kesederhanaan dalam segala hal yang melahirkan kejujuran. Kesederhanaan itulah yang tetap terlihat di mata para pengagumnya hingga saat ini.

Album Iwan Fals :
1.   Perjalanan – 1979                                            22. Cikal - 1991
2.   Yang Muda Yang Bercanda - 1980                   23. Swami II - 1991
3.   Canda Dalam Ronda - 1980                             24. Belum Ada Judul - 1992
4.   Canda Dalam Nada - 1980                                25. Hijau - 1992
5.   Frustasi - 1981                                                 26. Dalbo - 1993
6.   Sarjana Muda - 1981                                        27. Orang Gila - 1993
7.   Opini - 1982                                                   28. Terminal (single) 1993
8.   Sumbang - 1983                                             29. Mata Hati (single) 1994
9.   Sugali - 1984                                                   30. Orang Pinggiran (single) 1994
10. Barang Antik - 1984                                         31. Anak Wayang (single) 1994
11. Sore Tugu Pancoran - 1985                              32. Lagu Pemanjat (single) 1996
12. Ethiopia - 1986                                               33. Kantata Samsara - 1997
13. KPJ - 1985                                                       34. Konser Akbar Kantata - 1998
14. Aku Sayang Kamu - 1986                                35. Kantata Revolvere - 1999
15. Lancar 1987                                                     36. Best of The Best Iwan Fals - 2000
16. Wakil Rakyat - 1987                                         37. Suara Hati - 2002
17. 1910 - 1988                                                      38. in Collaboration With - 2003
18. Mata Dewa – 1989                                            39. Manusia 1/2 Dewa - 2004
19. Antara Aku, Kau dan Bekas Pacarmu – 1989    40. in Love - 2005
20. Swami - 1989                                                   41. 50:50 - 2007
21. Kantata Takwa - 1990                                      42. Keseimbangan - 2010


Lagu-Lagu Iwan Fals Yang Tidak Beredar :
  • Demokrasi Nasi (1978)
  • Semar Mendem (1978)
  • Pola Sederhana (Anak Cendana) (1978)
  • Mbak Tini (1978)
  • Siti Sang Bidadari (1978)
  • Kisah Sapi Malam (1978)
  • Mince Makelar (1978)
  • Luka Lama (1984)
  • Anissa (1986)
  • Biarkan Indonesia Tanpa Koran (1986)
  • Oh Indonesia (1992)
  • Imelda Mardun (1992)
  • Maumere (1993)
  • Joned (1993)
  • Mesin Mesin Pembunuh (1994)
  • Suara Dari Jalanan (1996)
  • Demokrasi Otoriter (1996)
  • Pemandangan (1996)
  • Jambore Wisata (1996)
  • Aku Tak Punya Apa-Apa (1997)
  • Cerita Lama Tiananmen (1998)
  • Serdadu dan Kutil (1998)
  • 15 Juta (1998)
  • Mencari Kata Kata (1998)
  • Malam Sunyi (1999)
  • Sketsa Setan Yang Bisu (2000)
  • Indonesiaku (2001)
  • Kemarau (2003)
  • Lagu Sedih (2003)
  • Kembali Ke Masa Lalu (2003)
  • Harapan Tak Boleh Mati (2004)
  • Saat Minggu Masih Pagi (2004)
  • Repot Nasi / Sami Mawon (2005)
  • Hari Raya Bumi (2007)
  • Hari Raya Bumi (2007)
  • Berita Cuaca (2008)
  • Paman Zam
  • Kapal Bau Pesing
  • Makna Hidup Ini
  • Selamat Tinggal Ramadhan
  • Nyatakan Saja
  • Berputar Putar
  • Air dan Batu
  • Lagu Pegangan
  • Semut Api dan Cacing Kecil
  • Kata-Kata
  • Pukul Dua Malam
  • Penjara
  • Belatung
  • Nyanyian Sopir
  • Bunga Kayu di Beranda
  • Aku Bergelora
  • Suara Dari Jalanan
  • Rumi Sang Pencerah (Juni 2011)
  • Hentikan ! (2011)
  • Isyarat (2011)
  • Gugusan Bintang (2011)
  • Garong Wan Takuup (2011)
  • Polteng "Polisi Tengik" (2012-Lagu Jamming bersama Komunitas OI yang Belum Sempat direkam)



Jelajah Candi Sujiwan Dan Sambisari

Dalam legenda disebutkan, Candi Prambanan dibangun dengan bantuan bangsa jin atas perintah Bandung Bondowoso untuk memenuhi permintaan Rara Jonggrang dalam waktu satu malam. Namun apakah ini sekedar penyelimutan dari kenyataan yang sebenarnya, yakni dengan mengerahkan tenaga rakyat, namun dengan imbalan yang sangat minim. Mengingat penguasa pada waktu itu sangat besar wibawanya.

Yang jelas, dalam sejarah tercatat, setelah pemerintahan Rakai Pikatan dan Ratu Pramodyawaradhani, kerajaan Mataram mengalami kesulitan keuangan, karena terlampau banyak pengeluaran untuk membangun candi dan memeliharanya.

Candi Sojiwan letaknya di dusun Kebon Dalem Kidul, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Ditengah-tengah antara candi Prambanan di sebelah Utara, dan situs Kraton Boko di sebelah Selatan. Luas areal sekitar 2 Hektar, dipenuhi reruntuhan bekas candi yang belum semuanya dikembalikan ke bentuk aslinya. Melihat ciri-cirinya, candiini beraliran Budha, sebab selain bekas-bekas bentuk yoni, juga terdapat bentuk stupa yang cukup besar. Menurut cerita, konon nama Sojiwan berasal dari kata Sejiwa.


Disinilah tempat beradunya perkelahian antara Pangeran Bandung, bangsawan dari kerajaan Pengging melawan seorang sakti bernama Bondowoso. Konon perkelahian itu sama-sama kuat dan sakti, tak seorang pun diantara mereka berdua mengalahkan satu sama. Pada puncak adu kesaktian, keduanya hampir kehabisan tenaga dan kesaktiannya. Dalam kondisi sama-sama kritis, terjadilah dialog siapa sebenarnya Ksatria Bandung.
Akhirnya Bandung berterus terang menyatakan jati dirinya, " Aku adalah Pangeran Bndung, putra ramanda Prabu Danumoyo, Raja Pengging, saya tengah mengemban misi untuk memerangi Prabu Boko yang lalim, suka meminta persembahan manusia untuk di santap". Mendengar jati diri Bandung yang sebenarnya dengan misi sucinya yang di emban, Bondowoso menyadari bahwa musuh yang  dihadapinya saat itu sebenarnya masih keponakannya sendiri". Dalam hal ini, seorang tua wajib mendukung usaha generasi muda dalam memerangi kebathilan. Akhirnya Bondowoso rela mati ditangan Bandung, seketika Bandung merasa kesaktiannya bertambah setelah Jiwa Bondowoso masuk ke dalam raga Pangeran Bandung.

Untuk menunjukan rasa terima kasih Bandung atas keluhuran budi pamannya, ditempat itu lalu dibangun sebuah candi. Itulah candi Sujiwan, yang berasal dari kata Manjing Sujiwanya. Untuk selanjutnya, nama Pangeran Bandung disatukan menjadi Bandung Bondowoso.

Hingga kini tempat tersebut masih terasa wingit. Pada malam hari, khususnya pada malam pasaran kliwon, sering terlihat adanya seekor naga besar atau putri cantik menurut penuturan penjaga malam candi Widodo 50 tahun. Hal ini saya buktikan lewat kontemplasi kontak gaib, saya dijumpai dayang penunggu candi cantriknya Bondowoso sakembaran, yakni Pranungkian dan Pangringkihan. Mereka membenarkan bahwa tempat ini adalah lokasi saat-saat akhir Bondowoso melakukan perkelahian melawan Pangeran Bandung, setelah pertempuran di sumur Bandung.

Di Jl. Solo Km 10 ke Utara sekitar 2 Km terdapat candi Sambisari. Disini saya juga melakukan kontemplasi. Jejak purbakala yang terletak di desa Sambisari, Purwomartani, Kalasan, Sleman ini telah selesai pemugarannya sejak beberapa tahun yang lalu, dan telah resmi dinyatakam sebagai obyek wisata.


Dalam kontemplasi, saya berhasil ditemui penunggu candi yang mengaku bernama Eyang Adisaka. Di lihat dari penampilannya, sudah tergolong modern, mengenakan baju surjan lurik dengan ikat kepala hitam. Menyatakan berstatus "Magersari", jadi bukan penunggu asli sebagaimana yang saya jumpai di komplek situs Boko maupun candi Sujiwan yang masih menggunakan busana jaman Hindu.

Ditanya tentang keberadaan candi Sambisari, Eyang Adisaka menjelaskan, candi Sambisari merupakan tempat pemujaan. Seperti biasanya, di tempat ini tersimpat abu jenazah. Bila ditarik garis luar arah Barat ke Timur, akan segaris dengan cndi Kedulan sebelah Utama Bogem, Kalsan, candi Plaosan hingga candi Jago di Jawa Timur.

Beruntung saya bisa kontak gaib dengan para pendahulu. Bukan dengan maksud mengkultuskan keberadaannya, akan tetapi untuk sekedar mengungkap rahasia kekuatan yang terkandung di dalamnya. Laku ini saya anggap sebagai sikap menghormati para leluhur, tanpa mengurangi kepercayaan bahwa semua berkat dan karunia  berasal dari Tuhan Sang Pencipta Alam Semesta.

Postingan ini hanya sekedar untuk mengenal lebih jauh tentang Sejarah dan Budaya Nusantara yang selama ini tidak bisa diperkenalkan oleh lembaga-lembaga pendidikan kepada generasi-generasi saat ini.

Santet...

Santet merupakan sejenis ilmu hitam yang masuk kategori ilmu sihir yang bertujuan untuk mencelakakan manusia. Sejarah pun mencatat bahwa ilmu-ilmu ini ternyata sudah ada sejak 5000 tahun sebelum masehi. Terciptanya ilmu itu sendiri tentu tidak lepas dari setan dan jin-jin kafir yang akan selalu menjerumuskan manusia untuk menciptakan kerusakan di dunia.

Masalah santet masih merupakan polemik yang berkembang di masyarakat kita. Santet, teluh, tenung atau apapun itu namanya menimbulkan pro dan kontra. Ada yang menganggap santet hanya dongeng hisapan jempol semata. Benarkah seperti itu...?

Permasalahan yang timbul kemudian adalah, antara yang mengatakan tak percaya adanya santet, dan ada pula yang mengatakan santet betul-betul ada, sama-sama tidak pernah menjelaskan atau membuktikan apa-apa tentang santet. Misalkan, apa itu santet, bagaimana cara kerjanya, kekuatan apa yang menyebabkan terjadinya santet atau bagaimana mekanisme santet itu bekerja, serta jawaban dari berbagai pertanyaan lain yang berkenaan dengan masalah santet yang mendukung argumentasi tentang keberadaannya tidak pernah kita peroleh penjelasan maupun pembuktiannya secara rasional yang bisa diterima oleh akal manusia. Akhirnya, yang muncul kemudian dalam polemik dan pembicaraan soal santet hanya sebuah perdebatan yang berkepanjangan, bahkan nyaris tak berujung.

Lalu, apakah penjelasan mengenai soal dunia persantetan ini tidak akan pernah bisa menyentuh wilayah rasionalisme daya pikir manusia yang terbatas ini?. Memang sangat sulit untuk menjawab pertanyaan yang amat mendasar ini, karena belum ada yang namanaya sekolah kejuruan, kursus-kursus bahkan satu perguruan tinggi manapun yang mempunyai fakultas Santetologi, yakni ilmu yang mempelajari seluk-beluk santet yang ada hubungannya dengan gejala alam lain yang kasat mata maupun yang tidak kasat mata.

Antara Mitos Dan Realita

Banyak cerita yang mengandung mitos terdapat di sekitar kita yang kebenarannya sulit sekali untuk dibuktikan. Mitos itu begitu hidup di masyarakat, sehingga muncul kepercayaan bahwa hal itu memang benar adanya. Hal seperti ini yang kemudian memunculkan budaya yang oleh sebagian masyarakat modern dirasa kurang masuk akal.

Mitos sudah ada sejak zaman dahulu yang kemunculannya tidak jelas kapan. Cerita-cerita yang mengandung mitos biasanya berhubungan dengan dunia gaib yang di luar jangkauan akal manusia. Tentu, banyak sekali mitos-mitos yang  beredar di masyarakat kita dan sebagian orang masih sangat mempercayainya. Bahkan banyak juga mitos yang oleh nenek moyang kita diolah menjadi suatu cerita. Biasanya cerita-cerita tersebut berlatar belakang sejarah atau setidaknya ada hubungannya dengan sejarah tetapi jalan ceritanya mengandung hal-hal ajaib dan bahkan ada yang di tokohi oleh makhluk gaib.

Barangkali yang menjadi pertanyaan adlah mengapa mitos-mitos seperti itu bisa muncul? Jawabannya barangkali juga ada dalam mitos itu sendiri bila kita kaji dengan kenyataan yang ada. Itupun tidak semua, karena ada juga mitos yang sampai saat ini masih menjadi misteri. Seperti mitos Friday the 13th itu. Mengapa mitos dari Barat seperti itu bisa muncul dan sebagian masyarakat indonesia ada yang mempercayainya?

Di Barat, angka 13 memang dianggap angka yang membawa sial. Tetapi mengapa melibatkan hari Jum'at?. Itu juga menjadi misteri. Sedang dalam agama Islam, hari Jum'at adalah hari yang sangat baik. Yang jelas bagi yang percaya, kesialan itu akan menimpa, tapi bagi yang tidak percaya, kesialan itu tidak akan menimpa. Begitu juga dengan mitos-mitos yang ada di lingkungan masyarakat kita.

Jadi disini yang berperan adalah keyakinan. Keyakinan yang kuat atau bahkan kecemasan secara tidak kita sadari akan menimbulkan harapan-harapan yang kemudian di terjemahkan sebagai do'a yang getaran energinya akan sampai kepada Sang Maha Pencipta. Inilah yang menyebabkan mitos tersebut terkadang menjadi kenyataan.

Akan tetapi bila mitosnya berupa cerita ataupun larangan, barangkali kita masih bisa mengkajinya dengan pikiran yang jernih. Karena sesungguhnya cerita-cerita dan larangan itu mengandung pelajaran yang berharga bagi kita semua agar kita lebih berhati-hati jika berada di sekitar yang mengandung mitos atau larangan tersebut. Mungkin akan muncul lagi pertanyaan, bila memang begitu adanya mengapa selalu ada korban?. Itu   lebih disebabkan karena kebanyakan orang tidak berhati-hati, ini barangkali juga bisa menjelaskan agar kita mengerti akan seluk-beluk yang di mitoskan. Terjadinya fenomena-fenomena seperti ini sebenarnya lebih disebabkan ketidakberdayaan dan keterbatasan daya pikir manusia dalm menyikapi kejadian-kejadian yang di luar batas kemampuan manusia.

Dengan begitu apa perlu kita mempercayai mitos untuk kemudian mengkultuskannya?
Semua itu kembali lagi kepada kita semua dalam menyikapi mitos-mitos tersebut. Kembalikanlah semua itu kepada Yang Maha Kuasa. Biarlah mitos itu hidup dalam dunianya.

Unyu-Unyu Rendah Kalori

Gambar-gambar di bawah ini hanya untuk di plototin, silahkan kasih tema setiap gambar menurut keyakinan dan kepercayaannya masing-masing
forgifs.com  forgifs.com forgifs.com forgifs.com forgifs.com forgifs.com forgifs.com forgifs.com forgifs.com forgifs.com forgifs.com